Archive

Posts Tagged ‘deep water’

Update: Gendalo Gehem

December 19, 2010 2 comments

di tulisan sebelumnya tentang deepwater, pernah disinggung rencana chevron untuk memulai project Gendalo Gehem.

di awal desember ini, akhirnya secara resmi diumumkan nama-nama kontraktor yang memenangkan proyek tersebut. untuk kontrak Front End Engineering Design (FEED) pengerjaan Floating Production Unit (FPU) diberikan kepada Technip Indonesia. Kontrak FEED subsea pipeline diberikan kepada Worley Parsons Indonesia, sementara Onshore Receiving Facility diberikan kepada Singgar Mulia. meski saya belum mendapatkan informasinya, sepertinya pekerjaan pipanisasi (pipeline) yang lain, yaitu export gas and condensate pipeline juga diberikan kepada WPI.

ketiga nama diatas tentu bukan nama baru di dunia engineering khususnya dalam pekerjaan FEED, khususnya offshore, meski begitu saya tetap surprise bahwa pekerjaan pipeline akhirnya dimenangkan oleh Worley Parsons Indonesia. setau saya (please reader to confirm) bahwa semua pekerjaan yang terkait dengan pipeline biasanya dikerjakan oleh Worley Parsons di Kuala Lumpur (bukan di Jakarta). jika memang demikian, sungguh disayangkan karena salah satu kesempatan engineer Indonesia untuk mempertajam kemampuan pipeline engineering menjadi hilang (as we really lack of local senior pipeline engineer!)

dari informasi, diketahui bahwa project deepwater skala USD 6 billion ini pada kedalaman 6000 feet ini offtakernya adalah LNG Bontang di Kalimantan Timur. disebutkan juga bahwa Chevron sudah memulai aktivitas farm-in (mengundang investor lain), Sinopec disebut-disebut yang akan berpartisipasi lain. Pertamina sendiri setau saya (please reader to confirm) sudah memiliki saham sekitar 10% di salah satu bagian dari Makassar Strait Block ini.

Go deep water!

menyambung berita sebelumnya  tentang deep water di Indonesia, kelihatannya para penggiat industri ini harus segera berakselarasi untuk mengambil kesempatan pertama.

sekalipun project2 yang beredar saat ini statusnya masih ‘slow mode’ seperti di West Seno dan Masela, tapi kelihatannya time is coming. buat para spesialis di EPC offshore (floaters, subsea) dan teman teman seperti di Ocean Engineering ITB, ini kelihatannya masa depan anda!

ini berita dari pme-indonesia.com

JAKARTA – Saat ini hampir sebagian besar penemuan-penemuan minyak terjadi pada daerah lepas pantai yang semakin dalam, salah satunya adalah West Seno, Lapangan Abadi di Laut Timor, dengan kondisi lingkungan yang membawa tantangan tersendiri dan memerlukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ke depan.

“Tidak hanya di Indonesia, di Teluk Meksiko penemuan minyak juga terjadi di daerah laut dalam,” papar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian ESDM, Bambang Dwiyanto, pada paparannya di Lemhanas, Rabu (7/7).

Menurut Kabalitbang, tantangan pada kegiatan eksplorasi adalah bagaimana menurunkan risiko tidak menemukan minyak. Untuk itu diperlukan peningkatan IPTEK khususnya IPTEK yang mampu membantu interperetasi hasil eksplorasi dengan lebih baik. “Selain seismik 2D, 3D dan 4D, penguasaan pengetahuan kebumian akan membantu kualitas intepretasi data seismik kita,” lanjutnya.

Dalam rangka meningkatkan produksi, saat ini dilakukan eksplorasi di 107 wilayah kerja migas. Dari jumlah tersebut dilaporkan 19 lokasi temuan yang sedang dievaluasi potensi cadangan migasnya. “Diharapkan dalam waktu dekat akan ada tambahan temuan lagi,” ujarnya.

Kabalitbang menambahkan, Dengan teknologi konvesional mungkin hanya 30% dari seluruh minyak dapat diambil. Dengan semakin susahnya mendapatkan cadangan-cadangan minyak baru, maka peningkatan pengambilan minyak dari sumber yang ada sangat diperlukan. “Inilah bagian dimana pengembangan IPTEK kita juga perlukan,” tegas Kabalitbang.

Categories: EPC and Migas Tags: ,